PENGOLAHAN OPERASI CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN OCTAVE
Oleh : Arif Wihandanto
NIM : 1503030021
Program Studi : Teknik Elektro
Mata Kuliah : Pengolahan Citra
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Dosen Pengampu : Arif Johar Taufiq S.T, M.T.
Source :
http://arifjt.blogspot.com/
http://guru.technosains.com/
http://technosains.com/
Oleh : Arif Wihandanto
NIM : 1503030021
Program Studi : Teknik Elektro
Mata Kuliah : Pengolahan Citra
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Dosen Pengampu : Arif Johar Taufiq S.T, M.T.
Source :
http://arifjt.blogspot.com/
http://guru.technosains.com/
http://technosains.com/
1.
Citra Digital
Citra
digital adalah gambar dua dimensi yang bisa ditampilkan pada layar komputer
sebagai himpunan/ diskrit nilai digital yang disebut pixel/ picture elements.
Dalam tinjauan matematis, citra merupakan fungsi kontinu dari intensitas cahaya
pada bidang dua dimensi.
Pada
pengolahan citra digital melalu octave perlu diketahui beberapa refrensi
program yang dapat diolah diantaranya yaitu, imread, imwrite, imshow imhist dan
lain-lain. Berikut merupakan contoh pengolahan citra menggunakan Octave
A.
Konversi Citra Negatif
Operasi
negatif, yaitu mendapatkan citra negatif (negative image) meniru film negatif
pada fotografi dengan cara mengurangi nilai intensitas pixel dari nilai keabuan
maksimum. Misalnya pada citra dengan 256 derajat keabuan (8 bit),
Pada
percobaan ini penulis mencoba untuk mengkonversi gambar dengan warna asli
menjadi warna negatif, menggunakan kode program berikut :
function
histo(a)
[b, k] = size(a);
a = double(a);
Histog
= zeros(256, 1);
for
baris=1 : b
for kolom=1 : k
Histog(a(baris, kolom)+1) = ...
Histog(a(baris, kolom)+1) + 1;
end
end
Horis
= (0:255)';
bar(Horis,
Histog);
endfunction
a = imread('D:\baboon.jpg');
Negatif=
255-a;
subplot
(2,2,1); imshow(a); title ('Gambar Asli');
subplot
(2,2,2); histo(a); title ('Histo Gambar Asli');
subplot
(2,2,3); imshow(a); title ('Gambar Negatif');
subplot
(2,2,4); histo(a); title ('Histo Gambar Negatif');
Gambar 1. Komparasi Hasil Konversi |
B.
Operasi Citra Biner
Citra biner adalah citra dimana piksel-pikselnya hanya memiliki
dua buah nilai derajat keabuan (grayscale) yaitu hitam dan putih. Pixel-pixel
(picture elements) suatu objek akan bernilai 1 sedangkan pixel–pixel latar
belakang bernilai 0.
Berikut merupakan contoh program operasi citra biner menggunakan
octave
a = imread('D:\baboon.jpg');
[tinggi, lebar] = size(a);
ambang = 110;
biner = zeros(tinggi, lebar);
for j=1 : tinggi
for i=1 : lebar
if a(j, i)
>= ambang
Biner(j, i) = 0;
else
Biner(j, i) = 1;
end
end
subplot (2,1,1); imshow(a); title ('Gambar Asli');
subplot (2,1,3); imshow(Biner); title ('Gambar Biner');
C. Operasi Citra Rotasi
Operasi citra merupakan
pengolahan citra dengan memutar rotasi citra aslinya, betikut merupakan kodep
orgram yang digunakan untuk mengaplikasikan fungsi citra rotasi pada octave :
I =
imread('D:\baboon.jpg');
[tinggi, lebar] = size(I);
sudut = 15;
rad = pi * sudut/180;
cosa = cos(rad);
sina = sin(rad);
I2 = double(I);
for y=1 : tinggi
for x=1 : lebar
x2 = round(x * cosa + y *
sina);
y2 = round(y * cosa - x *
sina);
if (x2>=1) &&
(x2<=lebar) && ...
(y2>=1) &&
(y2<=tinggi)
J(y, x) = I2(y2, x2);
else
J(y, x) = 0;
end
end
end
J = uint8(J);
subplot (2,1,1); imshow(I);
title ('Gambar Asli');
subplot (2,1,2); imshow(J);
title ('Gambar rotasi');
Gambar 3. Hasil Pengolahan Operasi Citra Rotasi |