Senin, 15 Oktober 2018

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN OCTAVE

PENGOLAHAN OPERASI CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN OCTAVE
Oleh : Arif Wihandanto
NIM : 1503030021
Program Studi : Teknik Elektro
Mata Kuliah : Pengolahan Citra
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Dosen Pengampu : Arif Johar Taufiq S.T, M.T.
Source :
http://arifjt.blogspot.com/
http://guru.technosains.com/
http://technosains.com/ 

1.    Citra Digital
Citra digital adalah gambar dua dimensi yang bisa ditampilkan pada layar komputer sebagai himpunan/ diskrit nilai digital yang disebut pixel/ picture elements. Dalam tinjauan matematis, citra merupakan fungsi kontinu dari intensitas cahaya pada bidang dua dimensi.
Pada pengolahan citra digital melalu octave perlu diketahui beberapa refrensi program yang dapat diolah diantaranya yaitu, imread, imwrite, imshow imhist dan lain-lain. Berikut merupakan contoh pengolahan citra menggunakan Octave
A.   Konversi Citra Negatif
Operasi negatif, yaitu mendapatkan citra negatif (negative image) meniru film negatif pada fotografi dengan cara mengurangi nilai intensitas pixel dari nilai keabuan maksimum. Misalnya pada citra dengan 256 derajat keabuan (8 bit),

Pada percobaan ini penulis mencoba untuk mengkonversi gambar dengan warna asli menjadi warna negatif, menggunakan kode program berikut :

function histo(a)
[b, k] = size(a);
a = double(a);
Histog = zeros(256, 1);
for baris=1 : b
            for kolom=1 : k
            Histog(a(baris, kolom)+1) = ...
            Histog(a(baris, kolom)+1) + 1;
            end
end
Horis = (0:255)';
bar(Horis, Histog);
endfunction
a = imread('D:\baboon.jpg');
Negatif= 255-a;
subplot (2,2,1); imshow(a); title ('Gambar Asli');
subplot (2,2,2); histo(a); title ('Histo Gambar Asli');
subplot (2,2,3); imshow(a); title ('Gambar Negatif');
subplot (2,2,4); histo(a); title ('Histo Gambar Negatif');

Gambar 1. Komparasi Hasil Konversi

      B.   Operasi Citra Biner
Citra biner adalah citra dimana piksel-pikselnya hanya memiliki dua buah nilai derajat keabuan (grayscale) yaitu hitam dan putih. Pixel-pixel (picture elements) suatu objek akan bernilai 1 sedangkan pixel–pixel latar belakang bernilai 0.

Berikut merupakan contoh program operasi citra biner menggunakan octave

a = imread('D:\baboon.jpg');
[tinggi, lebar] = size(a);
ambang = 110;
biner = zeros(tinggi, lebar);
for j=1 : tinggi
            for i=1 : lebar
            if a(j, i) >= ambang
            Biner(j, i) = 0;
            else
            Biner(j, i) = 1;
            end
end
subplot (2,1,1); imshow(a); title ('Gambar Asli');
subplot (2,1,3); imshow(Biner); title ('Gambar Biner');
end


Gambar 2 Hasil Operasi Citra Biner


C. Operasi Citra Rotasi
Operasi citra merupakan pengolahan citra dengan memutar rotasi citra aslinya, betikut merupakan kodep orgram yang digunakan untuk mengaplikasikan fungsi citra rotasi pada octave :

I = imread('D:\baboon.jpg');
[tinggi, lebar] = size(I);
sudut = 15; 
rad = pi * sudut/180;
cosa = cos(rad);
sina = sin(rad);
I2 = double(I);
for y=1 : tinggi
for x=1 : lebar
x2 = round(x * cosa + y * sina);
y2 = round(y * cosa - x * sina);
if (x2>=1) && (x2<=lebar) && ...
(y2>=1) && (y2<=tinggi)
J(y, x) = I2(y2, x2);
else
J(y, x) = 0;
end
end
end
J = uint8(J);
subplot (2,1,1); imshow(I); title ('Gambar Asli');
subplot (2,1,2); imshow(J); title ('Gambar rotasi');

Gambar 3. Hasil Pengolahan Operasi Citra Rotasi



2 komentar: